Kosakata
dasar atau basic vocabulary adalah
kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinangnya dipungut
dari bahasa lain. Kedalam kosakata dasar ini telah termasuk:
1.
Istilah
kekerabatan; misalnya: ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek, kakek, paman, bibi,
menantu, mertua.
2.
Nama-nama bagian
tubuh; misalnya: kepala, rambut, mata, telinga, hidung, mulut, bibir, gigi,
lidah, pipi, leher, dagu,
3.
Kata ganti (diri,
penunjuk); misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sini, situ,
sana.
4.
Kata bilangan
pokok; misalnya: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan,
sepuluh, sebelas, dua belas, seratus, dua ratus, seribu, dua ribu, sejuta, dua
juta.
5.
Kata kerja pokok;
misalnya: makan, minum, tidur, bangun, berbicara, melihat, mendengar,
menggigit, berjalan, bekerja, mengambil, menangkap.
6.
Kata keadaan
pokok; misalnya: suka, duka, senang, susah, lapar, kenyang, haus, sakit, sehat,
bersih, kotor, jauh, dekat, banyak, sedikit, miskin, kaya, terang, gelap,
7.
Benda-benda
universal; misalnya: tanah, udara, air, api, langit, bulan, bintang, matahari,
binatang, tumbuh-tumbuhan. (Tarigan ; 1983: 9-10).
Professor
Edgar Dale beserta rekan-rekannya Yoseph O’Rourke dan Henry A. Bamman (1971:15)
telah mengemukakan 13 kategori pengembangan kata yang telah dikategorikan
menjadi:
1.
Ujian sebagai
pengajaran
2.
Petunjuk konteks
3.
Sinonim, antonim,
homonim
4.
Asal-usul kata
5.
Prefiks
6.
Sufiks
7.
Akar kata
8.
Ucapan dan ejaan
9.
Semantik
10.
Majas
11.
Sastra dan
pengembangan kosakata
12.
Penggunaan kamus
13. Permainan kata
1.
Ujian sebagai
pengajaran
Ujian atau
testing merupakan suatu teknik pengajaran kosakata yang sangat berguna, karena
:
1.
Perhatian siswa
terarah kesana
2.
Jawaban
pertanyaan singkat, tegas
3.
Siswa terlihat
secara aktif
4.
Siswa
dapatmerasakan manfaat ujian bagi dirinya
5.
Latihan itu
umumnya singkat, padat
6.
Sang guru dengan
cepat menilai kemajuan siswanya
Pada dasarnya, ada 4 cara untuk
menguji atau mentes kosakata, yaitu dengan:
1.
Identifikasi
2.
Pilihan berganda
3.
Menjodohkan
4.
Memeriksa
Dalam
keempat kelompok ujian ini, sang guru dapat memanfaatkan aneka teknik untuk
menguji dan mengajarkan kosakata.
2.
Petunjuk
konteks
Dengan
menggunakan petunjuk-petunjuk konteks, maka pembaca kerapkali dapat menduga,
mengira-ngira, membayangkan makna suatu kata asing atau kata baru tanpa membuka
kamus.
3.
Sinonim,
antonim, homonim
Sinonim
adalah kata kata-kata yang mengandung arti pusat yang sama tetapi berbeda dalam
nilai kata, atau secara singkat, sinonim adalah kata-kata yang mempunyai
denotasi yang sama tetapi berbeda dalam
konotasi. Menelaah sinonim merupakan suatu pendekatan yang sangat baik dan juga
menghemat waktu bagi telaah kosakata. Memperbandingkan sinonim-sinonim membantu
para siswa melihat hubungan antara kata-kata yang bersamaan makna. Selain itu
juga menolong para siswa menggeneralisasikan serta mengklasifikasikan kata-kata
dan konsep-konsep.
Berkontras
dengan sinonim adalah antonim, yaitu kata yang mengandung makna yang
berkebalikan atau berlawanan dengan kata yang lain. Selain menolong para siswa
mempelajari “konsep lawan kata”, berarti pula membantu mereka memperluas konsep
negativisme dalam bahasa. Oleh karena itu, mengklarifikasikan antonim-antonim
jelas membantu para siswa berpikir dalam istilah-istilah yang memperbedakan
atau konsep-konsep serta pernyataan-pernyataan pertentangan.
Homonim
adalah kata-kata yang sama bunyinya tetapi berlainan maknanya. Pengetahuan
mengenai homonim jelas turut memperkaya serta memperkembang kosakata para siswa
dan juga pengetahuan mengenai praktek penggunaan kamus.
4.
Asal-usul
kata
Seperti
juga halnya orang, maka kata-kata pun mempunyai sejarah; muncul dari adanya
kebutuhan buat berkomunikasi. Setiap nama pribadi mempunyai asal-usul, sejarah
tersendiri. Dengan demikian, sang gurudapat memperkenalkan telaah asal-usul
kata dengan cara menarik perhatian para siswa kepada asal-usul nama amereka
sendiri.
5.
Afiksasi
Afiksasi
adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk
tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata.
6.
Akar kata
Dalam
upaya memperkaya kosakata para siswa dengan mempergunakan teknik telaah akar
kata ini, sang guru dapat memanfaatkan falsafah tradisional. Dapat kita ketahui bahwa mempelajari akar
kata merupakan jalan pintas untuk mempelajari beratus-ratus kata. Cara lain
untuk memperkaya kosakata para siswa ialah dengan jalan membentuk kata dari
akar kata yang tersedia.
7.
Ucapan dan
ejaan
Ucapan dan ejaan sangat berhubungan erat
dengan pengembangan kosakata. Kita telah ketahui bahwa pengembangan kosakata
pada prinsipnya merupakan pengembangan konsep dan bahwa pengembangan konsep
melibatkan kejelian melihat aneka kesamaan dan perbedaan. Ucapan sangat penting
dalam pengembangan kosakata karena melibatkan pembedaan antara bunyi-bunyi yang
bergabung untuk membentuk kata-kata dan konsep-konsep.
Ucapan dan
ejaan merupakan sarana yang kita pergunakan untuk mengirim dan menerima
kata-kata dan saling menukar gagasan-gagasan. Sang guru perlu memperingatkan
serta menyadarkan para siswa bahwa lafal yang jelek, salah ucapan, dan ejaan
yang tidak benar akan membingungkan penyimak atau membaca dan menyebabkan
kestatisan dalam sistem komunikasi.
8.
Semantik
Semantik adalah telaah makna. Semantik menelaah lambang-lambang atau
tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang lain,
dan pengruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Oleh karena itu, semantik
mencakup makna-makna kata, perkembangannya, dan perubahannya. Hubungan semantik
dengan pengajaran kosakata sangat erat. Telaah semantik akan menyarangkan
kepada para guru betapa pentingnya pengalaman dalam penginterpretasian kata.
Pengalaman mempengaruhi persepsi maupun konsepsi kita.
9.
Majas
Majas,
kiasan, atau figure of speech adalah kata kias, bahasa indah yang dipergunakan
untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan
sesuatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.
Majas
dan kosakata mempunyai hubungan erat, hubungan timbal-balik. Kian kaya kosakata
seseorang, kian beragam pulalah majas yang dipakainya. Peningkatan pemakaian majas jelas memperkaya
kosakata pemakaiannya. Oleh karena itu, pengajaran majas merupakan suatu teknik
penting dalam pengajaran kosakata.
10.
Peribahasa
Peribahasa
adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya
mengiaskan sesuatu maksud yang tentu.
11.
Sastra
Membaca sastra dan pembangunan serta
peningkatan kosakata, hendaknya berjalan serantak. Memang hampir tidak ada
orang yang membaca khusus sastra untuk membangun kosakata. Tetapi harus
disadari bahwa kita perlu kosakata yang memadai buat menikmati sastra serta
mempelajari sesuatu dari dalamnya.
12.
Menggunakan
Kamus
Kamus
tidak hanya sekedar pencatat atau perekam makna kata, jauh lebih dari itu.
Dalam beberapa hal, kamus merupakan tempat penyimpangan pengalaman-pengalaman
manusia yang telah diberi nama, dan
dengan demikian merupakan sarana penting bagi pengajaran kosakata. Kamus
memberikan informasi mengenai derivasi kata, makna kata, ejaannya, dan
ucapannya.
Telaah kamus
jelas meningkatkan pengertian para siswa
akan istilah-istilah umum, teknis, dan satra. Juga memberikan informasi
mengenai penggunaan formal dan informal kata-kata, ungkapan-ungkapan kata-kata
asing, kata ganti diri, dan singkatan-singkatan.
13.
Menggunakan
permainan kata
Harus kita sadari bahwa tujuan utama
pengajaran kosakata adalah untuk mengembangkan minat para siswa pada kata-kata.
Para siswa yang ingin rasa tahunya membara tentu agak mudah memperkaya
kosakatanya dan menjadi lebih bersifat mudah membeda-bedakan dan berfikir
secara logis. Pada umunya para si siswa
menyenangi dan menghayati aneka permainan dan latihan yang mencakup penggunaan
permainan kata-kata, teka-teki, teka-teki silang kata, anagram, dan palindrom.
0 komentar:
Posting Komentar