Rabu, 25 Februari 2015

Bidang-bidang Kajian Ilmu Sastra



Bidang-bidang ilmu sastra:
1.       Teori
2.      Sejarah
3.      Kritik

1.    Teori
Pengertian Teori Sastra Secara umum, yang dimaksudkan dengan teori adalah suatu sistem ilmiah atau pengetahuan sistematik yang menetapkan pola pengaturan hubungan antara gejala-gejala yang diamati. Teori berisi konsep/uraian tentang hukum-hukum umum suatu objek ilmu pengetahuan dari suatu titik pandang tertentu. Suatu teori dapat dideduksi secara logis dan dicek kebenarannya (diverifikasi) atau dibantah kesahihannya (difalsifikasi) pada objek atau gejala-gejala yang diamati tersebut .
2.    Sejarah sastra
Pengertian sejarah menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi di masa lampau. Atau menurut catatan perkuliahan yang saya ikuti, pengertian sejarah yaitu cabang ilmu sastra yang berusaha menyelidiki perkembangan sastra sejak awal pertumbuhannya sampai pada perkembangan sastra saat ini. Cabang-cabang yang ada dalam ilmu sastra yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra merupakan bagian yang membahas hakikat dan pengertian sastra, sedangkan kritik sastra adalah ilmu sastra yang menyelidiki karya sastra secara langsung. Berikut ini saya gambarkan relasi ketiganya.
Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang menghiasi dunia sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra. Sebagai suatu kegiatan keilmuan sastra, seorang sejarawan sastra harus mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik.
Hubungan Teori Sastra Dengan Kritik Sastra dan Seejarah Sastra pada dasarnya teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terdapat didalam karya sastra, baik konvensi bahasa yang meliputi makna, gaya, struktur, pilihan kata, maupun konvensi sastra yang meliputi tema, tokoh, penokohan, alur, latar, dan lainnya yang membangun keutuhan sebuah karya sastra. Kritik sastra merupakan ilmu sastra yang mengkaji, menelaah, mengulas, memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian tentang keunggulan dan kelemahan atau kekurangan karya sastra. Sejarah sastra adalah bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu, periode ke periode sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya bangsa. Perkembangan sejarah sastra suatu bangsa, suatu daerah, suatu kebudayaan, diperoleh dari penelitian karya sastra yang dihasilkan para peneliti sastra yang menunjukkan terjadinya perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan karya sastra pada periode-periode tertentu. Secara keseluruhan dalam pengkajian karya sastra, antara teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra terjalin keterkaitan.
http://robita.files.wordpress.com/2011/01/relasi-teori-sejarah-kritik-sastra.png?w=300&h=172
Hubungan timbal-balik antara teori sastra dengan sejarah sastra:
·      Teori sastra muncul karena telah diadakan penyelidikan terhadap sastra (sejarah sastra).
·      Teori sastra diperlukan untuk mengonfirmasi tentang sejarah sastra.
·      Sejarah sastra memerlukan teori sastra dalam perjalanannya.
·      Teori sastra dapat berubang/berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra/perjalanan dunia sastra.


Hubungan timbal-balik antara kritik sastra dengan sejarah sastra:
·      Adanya kritikan terhadap sastra (karya sastra) mempengaruhi perjalanan sejarah sastra.
·      Kritik sastra memerlukan bahan dari sejarah sastra.
·      Perkembangan sejarah sastra tidak terlepas dari kritik sastra.

Hubungan antara teori sastra dengan kritik sastra:
Dengan bermodalkan teori sastra, kita dapat mengkritik suatu sastra (karya sastra).
·      Adanya kritikan terhadap sastra, dapat memengaruhi teori sastra. Mungkin berupa penambahan/pengurangan terhadap teori tertentu, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra tertentu. 
Selanjutnya (Todorov; 1985: 61) mengatakan bahwa tugas sejarah sastra adalah:
1.    Meneliti keragaman setiap kategori sastra.
2.    Meneliti jenis karya sastra baik secara diakronis, maupun secara sinkronis.
3.    Menentukan kaidah keragaman peralihan sastra dari satu masa ke masa berikutnya.
3.    Kritik sastra
Kritik sastra berasal dari kata “krites” (Yunani kuno) yang berarti hakim, dalam kritik sastra yang penting ialah analisis, dengan demikian kritik sastra merupakan kegiatan penilaian yang ditujukan pada karya sastra atau teks. Kritik Sastra juga bagian dari ilmu sastra. Istilah lain yang digunakan para pengkaji sastra ialah telaah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian sastra. Untuk membuat suatu kritik yang baik, diperlukan kemampuan mengapresiasi sastra, pengalaman yang banyak dalam menelaah, menganalisis, mengulas karya sastra, penguasaan, dan pengalaman yang cukup dalam kehidupan yang bersifat nonliterer, serta tentunya penguasaan tentang teori sastra.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

permisi kak,saya masih baru dalam menekuni membuat novel,saya membuat novel dan sudah akan berakhir dengan 20 halaman apa itu di sebut novel atau cerpen(cerita).kak mohon panduan nya,saya ngak tau nanya ke siapa,

sama jika saya terinspirasi dari satu film yang tidak ada novelnya lalu saya membuat novel dengan inti yang sama dan beberapa kata serta situasi yang sama apa itu melanggar hak cipta tapi untuk beberapa jalan cerita novel ini agak berbeda dengan film yang saya inspirasikan,tolong bantuannya ya kak

Posting Komentar