Jumat, 20 Desember 2013

Upacara adat Rambu Solo'



BAB I
P E N D A H U L U A N

1.1  Latar Belakang

Masyarakat yang maju selalu berubah menuju kearah yang lebih baik.Mereka selalu mencari informasi baru agar tidak ketinggalan zaman sehingga dapat berkompetisi dengan masyarakat yang lainnya,baik di dalam maupun di luar lingkungannya.Namun,di tengah gencarnya untuk memoderenkan diri mereka juga dituntut untuk selalu sadar akan budayanya,khususnya bahasa daerah.Bahasa daerah selain merupakan kekayaan budaya,juga merupakan kekayaan intelektual,yaitu sebagai hasil kreativitas nenek moyang kita,dalam berkomunikasi.
Bahasa daerah sebagai kekayaan intelektual itu cenderung kurang disadari oleh penutur bahasa,khususnya generasi mudanya,sehingga jika ada alat komunikasi lain yang dinilai efektif,maka bahasa daerah sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan.
Oleh karena itu,untuk bisa tetap menjaga dan melestarikan bahasa daerah,maka perlu langkah-langkah yang sekiranya dapat dilakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa daerah tersebut.Dalam hal ini khususnya untuk membina dan mengembangkan bahasa Toraja, salah satunya yang dapat dilakukan adalah melalui upacara adat kematian yang masyarakat Toraja menyebutnya Rambu solo’.

1.2   Rumusan Masalah
Makalah “Peran Rambu Solo’ Bagi Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja” dapat dirumuskan menjadi tiga bagian besar yaitu:
1.      Apa itu Rambu Solo’?
2.      Bagaimamana Kedudukan Bahasa Toraja dalam upacara adat Rambu Solo’?
3.      Apa pengaruh Rambu Solo’ bagi Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja?


1.3   Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai adalah;
1.      Mengetahui apa itu upacara adat Rambu Solo’.
2.      Mengetahui kedudukan bahasa Toraja dalam upacara adat Rambu Solo’.
3.      Mengetahui pengaruh uapacara adat Rambu Solo’ terhadap Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja.

















BAB II
P E M B A H A S A N

A.    Upacara Adat Rambu Solo’
Rambu Solo’ merupakan upacara adat pemakaman di Toraja. Para leluhur Toraja menyebutnya sebagai Rambu Solo’. Rambu artinya ‘asap’ sedangkan Solo’ artinya ‘turun’. Secara harafiah dapat diartikan menjadi ‘asap turun’. Disebut Rambu Solo’ karena upacara ini dimulai pada saat matahari mulai terbenam atau turun ke sebelah barat.
Rambu Solo’ adalah ritual yang memiliki keterkaitan dengan kematian atau pemakaman (Aluk Rampe Matampu’). Ritual ini dilaksanakan pada saat matahari mulai terbenam yang dilakukan di sebelah barat Tongkonan.
Rambu Solo' menjadi demikian penting dalam tradisi suku Toraja dari sudut pandang Masyarakat Adat. Kesempurnaan upacara kematian akan menentukan posisi arwah, apakah sebagai bombo (arwah gentayangan), to-membali puang (arwah yg mencapai tingkat dewa), atau deata (menjadi dewa pelindung). Dalam konteks ini, upacara kematian menjadi sebuah hal yang wajib, sehingga dengan cara apapun orang Toraja hampir pasti akan mengadakan upacara tersebut, karena dengan cara inilah mereka mengabdi kepada orang tua serta menjaga dan melestarikan budaya/tradisi.
B.     Kedudukan Bahasa Toraja dalam Upacara Adat Rambu Solo’
Dalam melaksanakan upacara Rambu Solo’ memerlukan persiapan yang matang dari seluruh rumpun keluarga yang akan melaksanakannya.Apalagi jika akan dilaksanakan secara meriah dan besar-besaran.Dahulu hanya orang-orang dari kaum bangsawan saja yang bisa melaksanakan upacara Rambu Solo’ secara meriah.Namun,saat sekarang ini tidak tentu lagi siapa yang bisa melakukan upacara adat Rambu Solo’,yang penting keluarga dari orang yang meninggal ini mampu dan memiliki banyak harta untuyk melakukan upacara secara meriah walaupun mereka bukan lagi kaum bangsawan.
Dalam melakukan prosesi upacara rambu solo’ harus menggunakan bahasa Toraja,karena ketika melakukannya dengan bahasa lain maka maknanya tidak akan pernah sampai. Ma’badong, Ma’marakka, Umbating, Ma’retteng, dan lain-lain dalam memerankannya hanya menggunakan bahasa daerah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap prosesi dalam upacara adat Rambu Solo’ tidak terlepas dari bahasa Toraja. Dengan kata lain, budaya dan bahasa Toraja tidak dapat dipisahkan.Karena melalui bahasanyalah maka semua budaya Toraja dapat diungkapkan mengingat budaya Toraja sarat dengan simbol-simbol. Simbol-simbol itu tidak dapat dipahami jika hanya dilihat secara kasat mata. Melainkan, dengan mengungkapkannya melalui bahasa khususnya bahasa Toraja.
C.     Pengaruh Upacara Rambu Solo’ Bagi Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja.
Bahasa mempunyai relevansi yang kuat terhadap kebudayaan masyarakat pemakai bahasa.Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan identitas budaya. Sehubungan dengan hal itu, upacara adat Rambu Solo’ di Toraja merupakan salah satu peluang dalam rangka membina dan mengembangkan bahasa daerah. Pada dasarnya, ritual Rambu Solo’ sarat dengan fungsi sosial antara lain; Sebagai wadah pemersatu keluarga, Sebagai tempat membagi warisan, Sebagai tempat menyatakan martabat, Sebagai tempat bergotong-royong.
Ketika melakukan upacara rambu solo’,maka bahasa yang dominan dipakai adalah bahasa Toraja.Hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan bahasa Toraja itu sendiri,karena secara tidak langsung hal ini akan memberikan kesadaran bagi orang yang hadir pada saat itu,bahwa melesatarikan bahasa daerah sendiri ternyata sangat penting.Dan ketika melakukan upacara-upacara adat seperti ini,maka kita akan mendengarkan bahasa-bahasa tinggi dari Toraja yang tidak semua orang dapat mengetahuinya bahkan orang yang asli orang Toraja sekalipun.


D.    Upaya Pembinaan Bahasa Toraja

Pembinaan merupakan langkah yang ditempuh bagaimana membina penutur atau pengguna bahasa tertentu agar tetap memelihara dan memerhatikan bahasanya dengan cara menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun langkah sederhana yang dapat ditempuh misalnya melalui jalur formal dan informal. Jalur formal melalui pendidikan di sekolah dan nonformal melalui keluarga dan masyarakat.
Jalur formal misalnya, Penataan kurikulum dalam hal ini materi yang disajikan dan memberikan pendekatan akan pentingnya pelajaran bahasa Toraja,  guru yang mengajar haruslah yang bekompeten dalam pelajaran bahasa Toraja. Selain itu, harus ada kebijakan pemerintah untuk memasukkan pelajaran bahasa daerah ke kurikulum. Dan dalam materi ajar pembelajaran bahasa daerah harus merangkum semua kebudaayaan daerah bersangkutan. Secara khusus upacara adat Rambu Solo’. Di sekolah harus diajarkan sejak dini mengenai apa, bagaimana, dan untuk apa Rambu Solo’ itu. Siswa diajarkan tentang Rambu Solo’, apa tujuannya, syarat-syarat pelaksanaannya, prosesi-prosesi apa yang dilakukan dalam upacara adat Rambu Solo’ beserta arti dan tujuannya. Setelah itu, mereka diajak langsung ketika ada upacara itu berlangsung. Dengan demikian, generasi penerus budaya itu dapat mengerti, memahami bahkan mencintai budaya tersebut.
Sedangkan pada jalur nonformal, keluarga dan masyarakat menjadi lingkungan belajar yang efektif karena di lingkungan keluarga dan masyarakatlah mereka dapat mempraktikkan secara langsung apa yang mereka telah pelajari. Di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat anak tidak banyak belajar tentang teori tetapi banyak belajar tentang praktik berbahasa. Karena bahasa merupakan  keterampilan, hanya dengan praktik yang banyaklah maka anak atau seseorang dapat meningkatkan keterampilan berbahasanya.
Lingkungan masyarakat sebagai tempat anak mengenal lingkungan yang lebih luas tentang budaya atau potensi daerahnya sebagai tempat pembinaan bahasa daerah yang efektif. Karena di dalam masyarakat anak atau seseorang dapat mengikuti dan mengetahui kegiatan-kegiatan adat yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya, Rambu Solo’ misalnya. Dengan banyaknya kegiatan yang merefleksikan bahasa daerah memungkinkan anak akrab dengan bahasa daerahnya.

E.     Upaya Pengembangan Bahasa Toraja
Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses,cara pembuatan. Sedangkan menurut Drs. Iskandar Wiryokusumo M.sc.pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formalyang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, danmengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras,pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan sertakemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama,maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri.
Prof.Dr.H.M.Arifin,Med.Berpendapat  bahwa  pengembangan bila dikaitkan dengan pendidikan berarti suatu proses perubahan secara bertahap kearah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas dan mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.
Dalam usaha mengembangkan bahasa daerah Toraja,dapat dilakukan beberapa upaya yang sekiranya dapat membantu mengembangkan bahasa daerah Toraja tersebut.Misalnya upaya melalui keluarga,masyarakat,sekolah,dan pemerintah.
1.      Keluarga
Awal mulanya seorang anak belajar biasanya dimulai dari keluarga,karena itu dalam hal pengembangan bahasa Toraja ini sangat penting dalam keluarga.Bagi masyarakat Toraja biasanya sangat dianjurkan bagi anak-anak untuk bisa berbahasa Toraja,walaupun anak-anak mereka tidak lahir di Toraja akan tetapi akan diajari oleh orang tuanya untuk berbahasa Toraja,karena menurut mereka tidak baik jika suatu ketika ada acara keluarga atau ketika mereka pulang kampung dan anaknya tidak bisa berbahasa Toraja,maka akan sulit untuk berkomunikasi dengan kelauarga lain yang tidak terlalu pintar berbahasa Indonesia.
Dalam kaitannya dengan upacara Rambu Solo’ sangat penting untuk mengerti bahasa Toraja karena pada saat melakukan upacara,biasanya ada pembacaan tentang riwayat-riwayat keturunan dan semuanya menggunakan bahasa Toraja,hal ini yang membuat orang Toraja harus mempertahankan bahasa mereka.

2.      Sekolah
Setelah keluarga,maka tempat untuk belajar selanjutnya adalah di sekolah.Ini adalah tugas para guru untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kecintaan para siswa terhadap pentingnya melestarikan bahasa daerah dan bahkan budaya daerah mereka.Para siswa dapat diajak berkomunikasi dalam bahasa Toraja.Mata pelajaran bahasa daerah dapat dimaksimalkan pengajarannya,sehingga benar-benar dapat memberikan pengetahuan tentang bahasa Toraja kepada para siswa.
Kaitannya dengan acara Rambu Solo’,guru dapat memberikan pengajaran kepada siswa tentang apa itu Rambu Solo’ dan bagaimana prosesinya,serta apa makna yang terkandung di dalam upacara Rambu Solo’ tersebut.Menceritakan kepada siswa cerita-cerita rakyat dalam bahasa Toraja,bernyanyi lagu-lagu Toraja atau bahkan mengjari siswa tentang apa itu badong,retteng,bating dan sebagainya yang biasa dilakukan dalam upacara Rambu Solo’.
3.       Masyarakat
Dalam masyarakat upaya pengembangan bahasa daerah dapat dilakukan dengan membentuk lembaga-lembaga,atau perkumpulan-perkumpulan yang melakukan berbagai kegiatan sebagai upaya pengembangan bahasa Toraja.Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan minat dan semangat para pemuda,remaja bahkan masyarakat untuk tetap menjaga dan menghargai bahasa daerah Toraja.Lembaga-lembaga ini dapat berpartisipasi langsung dalam prosesi upacara Rambu Solo’.Dan juga dapat mengadakan perlombaan-perlombaan tentang hal-hal yang biasa dilakukan dalam Rambu Solo’,misalnya retteng,badong dan sebagainya.Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan situs-situs sosial,seperti facebook,twitter untuk mengajak masyarakat Toraja yang ada di luar daerah untuk tetap mencintai dan melestarikan bahasa Toraja.
4.      Pemerintah
Pemerintah juga sangat berperan penting dalam upaya pengembangan bahasa Toraja,hal ini dapat dilakukan dengan berbagai hal misalnya:
-          Penyusunan Kamus Bahasa Toraja, istilah, ungkapan.
-          Penyusunan buku-buku berbahasa Toraja misalnya, buku sastra Toraja, buku cerita rakyat Toraja.
-          Pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan.
-          Penyuluhan bahasa Toraja melalui berbagai media antara lain melalui televisi dan radio.
-          Pengembangan pusat informasi kebahasaan melalui penelitian, dokumentasi, dan pembinaan jaringan informasi kebahasaan.
-          Pemerintah tetap mendukung masyarakat untuk melestarikan budaya.
Penyusunan buku-buku berbahasa Toraja khususnya tentang upacara Rambu Solo’ yang sangat terkenal di Toraja,juga akan sangat membantu pengembangan bahasa Toraja,karena dengan membaca buku-buku tersebut akan menambah wawasan tentang bahasa Toraja itu sendiri,yang memungkinkan untuk ingin mempelajarinya lebih dalam lagi.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam zaman moderen ini dimana banyak orang sudah mulai jarang menggunakan bahasa daerah,bahkan meninggalkan bahasa daerah,maka untuk tetap menjaga dan melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa Toraja dapat dilakukan beberapa hal dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Toraja misalnya melalui sekolah,masyarakat dan pemerintah.Semua lembaga ini mempunyai tugas tersendiri dalam membina dan mengembangkan bahasa daerah khususnya bahasa Toraja.Dan yang paling penting adalah sebagai daerah yang kaya akan adat dan kebudayaan,dimana Toraja terkenal dengan adat Rambu Solo’ atau upacara kematian,maka dari budaya tersebut dalam dipergunakan sebagai upaya untuk Pembinaan dan Pengembangan bahasa Toraja.
B.     Saran
 Budaya daerah sebagai kekayaan intelektual itu cenderung kurang disadari oleh masyarakat penganut budaya itu. Padahal di dalam budaya terkandung banyak makna dan kekayaan intelektual. Upaya-upaya untuk mendisiplinkan penggunaan bahasa Toraja melalui upacara adat Rambu Solo’ harus dilakukan secara bersama-sama  baik di lingkungan sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Karena karakter dan kepribadian suatu komunitas atau masyarakat tercermin dari bahasanya. Oleh karena itu, mari kita mencintai budaya dan mengunakan bahasa Toraja yang baik dan benar dan kehidupan sehari-hari. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga dan mencintai budayanya sendiri.



DAFTAR PUSTAKA

Tulak, D. 2009. Kada Disedan Sarong Bisara Ditoke’ Tambane Baka. Rantepao: Siayoka.





1 komentar:

AMISHA mengatakan...

Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

Posting Komentar