Sabtu, 21 Desember 2013

Interferensi dan Integrasi




1.            Interferensi
Interferensi pada umumnya dianggap sebagai gejala tutur (speech parole), hanya terjadi pada dwibahasawan dan peristiwanya dianggap sebagai penyimpangan. Interferensi dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu terjadi karena unsur-unsur serapan itu sudah ada padanannya dalam bahasa penyerap.
Pada intinya, interferensi adalah penyimpangan norma bahasa masing-masing yang terjadi di dalam tuturan dwibahasawan (bilingualisme) sebagai akibat dari pengenalan lebih dari satu bahasa dan kontak bahasa itu sendiri.

2.            Integrasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke empat (2008), integrasi adalah pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat. Sedangkan menurut Harimurti Kridalaksana dalam Kamus Linguistik (2008), Integrasi adalah bilingualisme, yaitu penggunaan secara sistematis unsure bahasa lain seolah-olah merupakan bagian dari suatu bahasa sendiri tanpa disadari oleh pemakainya.
Integrasi terjadi apabila unsur serapan dari suatu bahasa telah dapat menyesuaikan diri dengan system bahasa penyerapnya, sehingga pemakaiannya telah menjadi umum karena tidak lagi terasa keasingannya. Integrasi dianggap sebagai”kebiasaan memakai materi dari suatu bahasa kedalam bahasa yang lain”.Kebiasaan yang telah menjadi umum seperti itu terjadi karena unsur tersebut telah terserap dalam waktu yang cukup lama atau belum lama waktu terserapnya tetapi sangat diperlukan karena belum ada padanannya dalam bahasa yang bersangkutan. Namun proses penyesuaiannya biasanya tidak terjadi sekaligus. Integrasi dapat terjadi dalam segala komponen kebahasaan( fonetik, fonemik,morfomik, ataupun semantic). Misalnya, kata polisi, telepon yang menunjukan adanya integrasi bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh Integrasi
1.      Kadera = kursi (berasal dari bahasa Portugis)
2.      Success = sukses
3.      Tante = Tante/bibi (berasal dari bahasa Jerman)
4.      Sirsak = Zuursak
5.      Dongkrak = Domme kracht
6.      Pepaya = Papaya (Inggris)
Contoh integrasi berdasarkan pedoman umum pembentukan istilah yaitu :
  1. System = sistem
  2. Standardisation = standardisasi
  3. Textile = tekstil
  4. Maximal = maksimal
  5. Pencil = pensil
  6. Computer = komputer
Persamaan Interferensi dan Integrasi
Baik interferensi maupun integrasi merupakan akibat dari terjadinya kontak bahasa. Kedua peristiwa itu pada hakekatnya adalah peristiwa pemakaian unsur bahasa yang satu ke dalam unsur bahasa yang lain yang terjadi dalam diri penutur.
Perbedaan Interferensi dan Integrasi
Interferensi pada umumnya dianggap sebagai gejala tutur (speech parole), hanya terjadi pada dwibahasawan dan peristiwanya dianggap sebagai penyimpangan sedangkan integrasi lebih cenderung sebagai gejala bahasa (language, langue), dapat terjadi dalam setiap anggota masyarakat dan peristiwanya tidak terasa lagi sebagai penyimpangan, karena unsur-unsur serapan itu telah memasyarakat dan diperlakukan seperti sistem bahasa penyerapnya.
Pada intinya, Interferensi adalah penyimpangan norma bahasa masing-masing yang terjadi di dalam tuturan dwibahasawan (bilingualisme) sebagai akibat dari pengenalan lebih dari satu bahasa dan kontak bahasa itu sendiri. Misalnya, . Interferensi sintaksis pada kalimat di sini toko laris yang mahal sendiri (kalimat seharusnya: toko laris adalah toko yang paling mahal di sini). Sedangkan Integrasi merupakan bahasa dengan unsur-unsur pinjaman dari bahasa asing dipakai dan dianggap bukan sebagai unsur pinjaman, biasanya unsur pinjaman diterima dan dipakai masyarakat setelah terjadi penyesuaian tata bunyi atau tata kata dan melalui proses yang cukup lama. Contoh police dari bahasa Inggris yang telah diintegrasikan oleh masyarakat Malaysia menjadi polis, kata research juga telah diintegrasikan menjadi riset.

0 komentar:

Posting Komentar