BAB
I
P
E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Masyarakat yang maju selalu berubah menuju kearah yang
lebih baik.Mereka selalu mencari informasi baru agar tidak ketinggalan zaman
sehingga dapat berkompetisi dengan masyarakat yang lainnya,baik di dalam maupun
di luar lingkungannya.Namun,di tengah gencarnya untuk memoderenkan diri mereka
juga dituntut untuk selalu sadar akan budayanya,khususnya bahasa daerah.Bahasa
daerah selain merupakan kekayaan budaya,juga merupakan kekayaan
intelektual,yaitu sebagai hasil kreativitas nenek moyang kita,dalam
berkomunikasi.
Bahasa daerah sebagai kekayaan intelektual itu
cenderung kurang disadari oleh penutur bahasa,khususnya generasi
mudanya,sehingga jika ada alat komunikasi lain yang dinilai efektif,maka bahasa
daerah sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan.
Oleh karena itu,untuk bisa tetap menjaga dan
melestarikan bahasa daerah,maka perlu langkah-langkah yang sekiranya dapat
dilakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa daerah tersebut.Dalam hal ini
khususnya untuk membina dan mengembangkan bahasa Toraja, salah satunya yang
dapat dilakukan adalah melalui upacara adat kematian yang masyarakat Toraja
menyebutnya Rambu solo’.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah “Peran
Rambu Solo’ Bagi Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja” dapat
dirumuskan menjadi tiga bagian besar yaitu:
1.
Apa itu Rambu
Solo’?
2.
Bagaimamana Kedudukan Bahasa Toraja dalam upacara adat
Rambu Solo’?
3.
Apa pengaruh Rambu
Solo’ bagi Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang
hendak dicapai adalah;
1.
Mengetahui apa itu upacara adat Rambu Solo’.
2.
Mengetahui kedudukan bahasa Toraja dalam upacara adat Rambu Solo’.
3.
Mengetahui pengaruh uapacara adat Rambu Solo’ terhadap Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja.
BAB II
P E M B A H A S A N
A. Upacara Adat Rambu Solo’
Rambu
Solo’ merupakan upacara adat pemakaman di Toraja. Para
leluhur Toraja menyebutnya sebagai Rambu
Solo’. Rambu artinya ‘asap’
sedangkan Solo’ artinya ‘turun’. Secara harafiah dapat diartikan
menjadi ‘asap turun’. Disebut Rambu
Solo’ karena upacara ini dimulai pada saat matahari mulai terbenam atau turun
ke sebelah barat.
Rambu
Solo’ adalah
ritual yang memiliki keterkaitan dengan kematian atau pemakaman (Aluk Rampe
Matampu’). Ritual ini dilaksanakan pada saat matahari mulai terbenam yang
dilakukan di sebelah barat Tongkonan.
Rambu
Solo' menjadi
demikian penting dalam tradisi suku Toraja dari sudut pandang Masyarakat Adat.
Kesempurnaan upacara kematian akan menentukan posisi arwah, apakah sebagai bombo
(arwah gentayangan), to-membali puang (arwah yg mencapai tingkat dewa),
atau deata (menjadi dewa pelindung). Dalam konteks ini, upacara kematian
menjadi sebuah hal yang wajib, sehingga dengan cara apapun orang Toraja hampir
pasti akan mengadakan upacara tersebut, karena dengan cara inilah mereka
mengabdi kepada orang tua serta menjaga dan melestarikan budaya/tradisi.
B.
Kedudukan Bahasa Toraja dalam Upacara Adat Rambu Solo’
Dalam melaksanakan
upacara Rambu Solo’ memerlukan persiapan yang matang dari seluruh rumpun
keluarga yang akan melaksanakannya.Apalagi jika akan dilaksanakan secara meriah
dan besar-besaran.Dahulu hanya orang-orang dari kaum bangsawan saja yang bisa
melaksanakan upacara Rambu Solo’ secara meriah.Namun,saat sekarang ini tidak
tentu lagi siapa yang bisa melakukan upacara adat Rambu Solo’,yang penting
keluarga dari orang yang meninggal ini mampu dan memiliki banyak harta untuyk
melakukan upacara secara meriah walaupun mereka bukan lagi kaum bangsawan.
Dalam
melakukan prosesi upacara rambu solo’ harus menggunakan bahasa Toraja,karena
ketika melakukannya dengan bahasa lain maka maknanya tidak akan pernah sampai. Ma’badong, Ma’marakka, Umbating, Ma’retteng,
dan lain-lain dalam memerankannya hanya menggunakan bahasa daerah. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa setiap prosesi dalam
upacara adat Rambu Solo’ tidak terlepas dari bahasa Toraja. Dengan kata lain,
budaya dan bahasa Toraja tidak dapat dipisahkan.Karena melalui bahasanyalah
maka semua budaya Toraja dapat diungkapkan mengingat budaya Toraja sarat dengan
simbol-simbol. Simbol-simbol itu tidak dapat dipahami jika hanya dilihat secara
kasat mata. Melainkan, dengan mengungkapkannya melalui bahasa khususnya bahasa
Toraja.
C.
Pengaruh Upacara Rambu Solo’
Bagi Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Toraja.
Bahasa
mempunyai relevansi yang kuat terhadap kebudayaan masyarakat pemakai
bahasa.Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan identitas budaya. Sehubungan dengan hal itu, upacara adat Rambu Solo’
di Toraja merupakan salah satu peluang dalam rangka membina dan mengembangkan
bahasa daerah. Pada dasarnya, ritual Rambu Solo’ sarat
dengan fungsi sosial antara lain; Sebagai wadah pemersatu keluarga, Sebagai tempat membagi warisan, Sebagai tempat menyatakan martabat, Sebagai tempat bergotong-royong.
Ketika
melakukan upacara rambu solo’,maka bahasa yang dominan dipakai adalah bahasa
Toraja.Hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan bahasa Toraja itu
sendiri,karena secara tidak langsung hal ini akan memberikan kesadaran bagi
orang yang hadir pada saat itu,bahwa melesatarikan bahasa daerah sendiri
ternyata sangat penting.Dan ketika melakukan upacara-upacara adat seperti
ini,maka kita akan mendengarkan bahasa-bahasa tinggi dari Toraja yang tidak
semua orang dapat mengetahuinya bahkan orang yang asli orang Toraja sekalipun.
D.
Upaya Pembinaan Bahasa
Toraja
Pembinaan
merupakan langkah yang ditempuh bagaimana membina penutur atau pengguna bahasa
tertentu agar tetap memelihara dan memerhatikan bahasanya dengan cara
menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
langkah sederhana yang dapat ditempuh misalnya melalui jalur formal dan
informal. Jalur formal melalui pendidikan di sekolah dan nonformal melalui
keluarga dan masyarakat.
Jalur
formal misalnya, Penataan kurikulum dalam hal ini materi yang
disajikan dan memberikan pendekatan akan pentingnya
pelajaran bahasa Toraja, guru yang mengajar haruslah yang
bekompeten dalam pelajaran bahasa Toraja. Selain itu,
harus ada kebijakan pemerintah untuk memasukkan pelajaran bahasa daerah ke
kurikulum. Dan dalam materi ajar pembelajaran bahasa daerah harus merangkum
semua kebudaayaan daerah bersangkutan. Secara khusus upacara adat Rambu Solo’. Di sekolah harus diajarkan
sejak dini mengenai apa, bagaimana, dan untuk apa Rambu Solo’ itu. Siswa diajarkan tentang Rambu Solo’, apa tujuannya, syarat-syarat pelaksanaannya,
prosesi-prosesi apa yang dilakukan dalam upacara adat Rambu Solo’ beserta arti dan tujuannya. Setelah itu, mereka diajak
langsung ketika ada upacara itu berlangsung. Dengan demikian, generasi penerus
budaya itu dapat mengerti, memahami bahkan mencintai budaya tersebut.
Sedangkan pada jalur nonformal, keluarga dan masyarakat menjadi lingkungan belajar
yang efektif karena di lingkungan keluarga dan masyarakatlah mereka dapat
mempraktikkan secara langsung apa yang mereka telah pelajari. Di dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat anak tidak banyak belajar tentang teori
tetapi banyak belajar tentang praktik berbahasa. Karena bahasa merupakan keterampilan, hanya dengan praktik yang
banyaklah maka anak atau seseorang dapat meningkatkan keterampilan
berbahasanya.
Lingkungan masyarakat sebagai tempat anak
mengenal lingkungan yang lebih luas tentang budaya atau potensi daerahnya
sebagai tempat pembinaan bahasa daerah yang efektif. Karena di dalam masyarakat
anak atau seseorang dapat mengikuti dan mengetahui kegiatan-kegiatan adat yang
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya, Rambu Solo’ misalnya. Dengan banyaknya kegiatan yang merefleksikan
bahasa daerah memungkinkan anak akrab dengan bahasa daerahnya.
E. Upaya
Pengembangan Bahasa Toraja
Pengembangan dalam arti yang sangat
sederhana adalah suatu proses,cara pembuatan. Sedangkan menurut Drs. Iskandar
Wiryokusumo M.sc.pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non
formalyang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan
bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing,
danmengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan
selaras,pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan
sertakemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri
menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama,maupun lingkungannya ke arah
tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri.
Prof.Dr.H.M.Arifin,Med.Berpendapat bahwa
pengembangan bila dikaitkan dengan pendidikan berarti suatu proses
perubahan secara bertahap kearah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan
meluas dan mendalam yang secara menyeluruh
dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.
Dalam usaha mengembangkan bahasa daerah Toraja,dapat dilakukan beberapa
upaya yang sekiranya dapat membantu mengembangkan bahasa daerah Toraja
tersebut.Misalnya upaya melalui keluarga,masyarakat,sekolah,dan pemerintah.
1. Keluarga
Awal mulanya seorang anak belajar biasanya dimulai
dari keluarga,karena itu dalam hal pengembangan bahasa Toraja ini sangat
penting dalam keluarga.Bagi masyarakat Toraja biasanya sangat dianjurkan bagi
anak-anak untuk bisa berbahasa Toraja,walaupun anak-anak mereka tidak lahir di
Toraja akan tetapi akan diajari oleh orang tuanya untuk berbahasa Toraja,karena
menurut mereka tidak baik jika suatu ketika ada acara keluarga atau ketika
mereka pulang kampung dan anaknya tidak bisa berbahasa Toraja,maka akan sulit
untuk berkomunikasi dengan kelauarga lain yang tidak terlalu pintar berbahasa
Indonesia.
Dalam kaitannya dengan upacara Rambu Solo’ sangat penting untuk mengerti bahasa Toraja karena
pada saat melakukan upacara,biasanya ada pembacaan tentang riwayat-riwayat
keturunan dan semuanya menggunakan bahasa Toraja,hal ini yang membuat orang
Toraja harus mempertahankan bahasa mereka.
2. Sekolah
Setelah
keluarga,maka tempat untuk belajar selanjutnya adalah di sekolah.Ini adalah
tugas para guru untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kecintaan para siswa
terhadap pentingnya melestarikan bahasa daerah dan bahkan budaya daerah
mereka.Para siswa dapat diajak berkomunikasi dalam bahasa Toraja.Mata pelajaran
bahasa daerah dapat dimaksimalkan pengajarannya,sehingga benar-benar dapat
memberikan pengetahuan tentang bahasa Toraja kepada para siswa.
Kaitannya
dengan acara Rambu Solo’,guru dapat
memberikan pengajaran kepada siswa tentang apa itu Rambu Solo’ dan bagaimana prosesinya,serta apa makna yang
terkandung di dalam upacara Rambu Solo’
tersebut.Menceritakan kepada siswa cerita-cerita rakyat dalam bahasa
Toraja,bernyanyi lagu-lagu Toraja atau bahkan mengjari siswa tentang apa itu badong,retteng,bating dan sebagainya
yang biasa dilakukan dalam upacara Rambu
Solo’.
3. Masyarakat
Dalam masyarakat upaya pengembangan bahasa daerah
dapat dilakukan dengan membentuk lembaga-lembaga,atau perkumpulan-perkumpulan
yang melakukan berbagai kegiatan sebagai upaya pengembangan bahasa
Toraja.Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan minat dan semangat
para pemuda,remaja bahkan masyarakat untuk tetap menjaga dan menghargai bahasa
daerah Toraja.Lembaga-lembaga ini dapat berpartisipasi langsung dalam prosesi
upacara Rambu Solo’.Dan juga dapat
mengadakan perlombaan-perlombaan tentang hal-hal yang biasa dilakukan dalam Rambu Solo’,misalnya retteng,badong dan sebagainya.Hal lain yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan situs-situs sosial,seperti facebook,twitter untuk mengajak masyarakat Toraja yang ada di luar
daerah untuk tetap mencintai dan melestarikan bahasa Toraja.
4. Pemerintah
Pemerintah
juga sangat berperan penting dalam upaya pengembangan bahasa Toraja,hal ini
dapat dilakukan dengan berbagai hal misalnya:
-
Penyusunan Kamus
Bahasa Toraja, istilah,
ungkapan.
-
Penyusunan
buku-buku berbahasa Toraja
misalnya, buku sastra Toraja, buku cerita rakyat Toraja.
-
Pembakuan ejaan,
tata bahasa, dan peristilahan.
-
Penyuluhan
bahasa Toraja
melalui berbagai media antara lain melalui televisi dan radio.
-
Pengembangan
pusat informasi kebahasaan melalui penelitian, dokumentasi, dan pembinaan
jaringan informasi kebahasaan.
-
Pemerintah tetap mendukung masyarakat untuk
melestarikan budaya.
Penyusunan buku-buku berbahasa Toraja khususnya
tentang upacara Rambu Solo’ yang
sangat terkenal di Toraja,juga akan sangat membantu pengembangan bahasa
Toraja,karena dengan membaca buku-buku tersebut akan menambah wawasan tentang
bahasa Toraja itu sendiri,yang memungkinkan untuk ingin mempelajarinya lebih
dalam lagi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam zaman
moderen ini dimana banyak orang sudah mulai jarang menggunakan bahasa
daerah,bahkan meninggalkan bahasa daerah,maka untuk tetap menjaga dan
melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa Toraja dapat dilakukan beberapa hal
dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Toraja misalnya melalui
sekolah,masyarakat dan pemerintah.Semua lembaga ini mempunyai tugas tersendiri
dalam membina dan mengembangkan bahasa daerah khususnya bahasa Toraja.Dan yang
paling penting adalah sebagai daerah yang kaya akan adat dan kebudayaan,dimana
Toraja terkenal dengan adat Rambu Solo’
atau upacara kematian,maka dari budaya tersebut dalam dipergunakan sebagai
upaya untuk Pembinaan dan Pengembangan bahasa Toraja.
B.
Saran
Budaya daerah sebagai kekayaan intelektual itu
cenderung kurang disadari oleh masyarakat penganut budaya itu. Padahal di dalam
budaya terkandung banyak makna dan kekayaan intelektual. Upaya-upaya
untuk mendisiplinkan penggunaan bahasa Toraja melalui upacara adat Rambu Solo’ harus dilakukan secara bersama-sama baik di
lingkungan sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Karena karakter dan kepribadian suatu komunitas atau
masyarakat tercermin dari bahasanya. Oleh karena itu, mari kita mencintai
budaya dan mengunakan bahasa Toraja yang baik dan benar dan kehidupan
sehari-hari. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga dan mencintai
budayanya sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Tulak, D. 2009. Kada Disedan
Sarong Bisara Ditoke’
Tambane Baka. Rantepao: Siayoka.



1 komentar:
Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)
Posting Komentar